Second Chance

-Elisabeth Pistio Indah Saraswati-

Yeremia 18:4 TB

Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.


Tukang periuk dalam ayat tersebut melambangkan Tuhan, sedangkan tanah liat melambangkan kegagalan kita. Apabila kita jatuh, jangan salahkan Tuhan karena bukan Tuhan yang gagal untuk membentuk kita. Seringkali tanpa sadar kita membantah Tuhan dan menolak untuk bekerja sama dengan roh kudus, semua itu adalah perbuatan dosa.

Tidak ada orang yang lebih layak di antara kita, Allah kita selalu siap untuk mengampuni. God is still good (Yesaya 1:18). Di atas setiap kegagalan dan kesalahan kita, fokus kita harus pada tujuan Allah, artinya jangan menyesali setiap kegagalan kita karena itu tidak merubah apapun. Lebih baik bila kita serahkan semuanya ke dalam tangan Tuhan. Sekalipun kita harus menanggung konsekuensi, bersama Yesus kita dapat menanggung segalanya. Tuhan akan membentuk kita kembali sesuai dengan yang baik menurut pemandangan-Nya.

3 poin penting yang harus kita lakukan dalam menerima kesempatan kedua:

  1. Bertobat
  2. Taat dan setia
  3. Nikmati prosesnya

Anggaplah kejadian di masa lampau adalah sebagai evaluasi untuk menjadi lebih baik lagi. Jangan mengulangi kesalahan yang sama, datang ke hadirat Allah, dan terus berjalan dalam rencana-Nya!

Facebook Notice for EU! You need to login to view and post FB Comments!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *