Kita seringkali berhadapan dengan pendapat bahwa Yesus bukanlah Allah, Yesus hanyalah utusan, Yesus hanyalah Nabi, atau Yesus hanyalah manusia. Pernyataan ini seringkali membingungkan dan mengecohkan dan tak jarang banyak orang Kristen menjadi lemah dan memilih menyangkal imannya dan pergi memercayai apapun yang di anggap logis.
Yesus adalah Tuhan. Hal ini benar dan pasti, ketika kita membaca Yohanes 1:1 kita mendapati suatu pernyataan yang jelas “Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah”. Banyak perdebatan kusir yang memperbincangkan “Yesus tidak pernah menyatakan diri-Nya sebagai Allah.” Namun dalam Firman banyak sekali ayat dan pasal yang menubuatkan Yesus sebagai Allah. Firman dalam Yohanes pasal 1 bukan hanya sebatas kata-kata saja. Firman disini berupa suatu wujud dan wujud itu dinyatakan sebagai Allah. Yesuslah Firman itu. Firman yang hidup yang keberadaan-Nya sudah ada sejak purbakala (Kejadian 1). Pada awal mula penciptaan pun Firman itu hidup dan menjadikan segala sesuatu yang diciptakan di Bumi ini. Ini menjadi suatu penguatan dan satu kepastian tentang keAllahan Yesus.
Berbicara mengenai Yesus yang adalah Allah juga tidak bisa terlepas dari Tritunggal. Kontinuitas Nama Yesus tidak bisa dipisahkan dari YAHWEH. Arti Nama Yesus pun adalah “YAHWEH yang menyelamatkan”. Yesus tidak sama dengan Isa. Meskipun Isa sering disama-samakan dengan Yesus. Hal ini dibuktikan dengan ketidaksamaan arti Nama Yesus. Isa tidak memiliki arti yang jelas. Sebuah fakta menarik bahwa semua nama di daerah Timur Tengah selalu mempunyai arti. “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Kisah Para Rasul 4:12).
Masih banyak ayat yang memberi penjelasan mengenai KeAllahan Yesus dan juga KeTritunggalan. Terlepas daripada itu jangan pernah kita memberi kesempatan pada pengertian kita sendiri untuk mengerti dan mendefinisikan Allah. Keberadaan Allah tidak bergantung pada apapun dan siapapun. Kebijakan Allah dan kekuasaan Allah melampaui akal manusia.